4 Jan 2012

Ini dia nenek moyangnya buaya-buaya jaman sekarang (buaya darat nggak termasuk
lo) , Sarcosuchus imperator atau yang akrab dipanggil Super Croc.
Hidup sekitar 110 juta tahun yang lalu,dengan panjang tubuh antara 37-40 kaki.
Klo kita lihat dari ukuran tubuh ,Super Croc tentunya lebih besar 2-3 kali dari
buaya terbesar di dunia saat ini (jenis-jenis buaya muara).
Berat badan seekor Super Croc dewasa berkisar antara 17.500 lbs,atau sekitar 10
kali berat buaya terbesar yang eksis saat ini.

Selama periode tahun 1940'an sampai 1950'an,seorang Palentolog asal Perancis,Alfred
Felix beserta rekan-rekannya dalam ekspedisi Sahara, telah menemukan puluhan
fosil-fosil Super Croc diwilayah Negara Niger.mereka menemukan setidaknya 50%-70%
dari kerangka keseluruhan seekor Super Croc.

Perbandingannya sama manusia dewasa
Super Croc sendiri juga merupakan jenis predator tertinggi pada sistem rantai
makanan.perlu diketahui,Super Croc dapat berlari dengan kecepatan antara 40-60
Km/jam,itu artinya pada zaman Jura,Super Croc tidak hanya memburu mangsanya
diperairan,tapi juga didaratan , menyergap mangsanya dengan cara berlari,tidak
seperti buaya-buaya masa kini yang lebih banyak menunggu mangsa-nya dipinggiran
perairan.
sumber : google
Tag :// Misteri

Teman-teman masih ingatkan sama Godzilla?monster fiksi dari film Jepang yang
menjadi salahsatu karakter monster paling terkenal sepanjang massa,dan sempat
film layar lebarnya diproduksi oleh Tristar Pictures di tahun 1998 yang
berlokasi di New York.
Kini,monster yang konon diciptakan dari sebuah rekayasa genetika (difilm-nya),dulu
memang benar-benar pernah eksis di Bumi,tapi yang ini bukan dari hasil rekayasa
genetika lo.
Sebuah fossil monster raksasa berusia 140 juta tahun, baru-baru ini berhasil
ditemukan dikawasan Patagonia,Chilie.Dengan panjang tubuh kira-kira mencapai 13
kaki,tentunya monster tsb merupakan salah satu species dinosaurus bertubuh besar
dimasa lalu.
Ilmuwan memberi nama panggilan "Godzilla" kepadanya,karena bentuk fisiknya
diperkirakan mirip dengan monster fiksi Godzilla yang terkenal itu.
Moncong dan gigi-nya juga mirip banget sama kebanyakan dinosaurus-dinosaurus
predator masa lalu (terutama T-Rex),namun species monster ini justru belum bisa
dikategorikan/dimasukkan kedalam salahsatu species-species dinosaurus yang telah
ada.Artinya adalah species tsb meupakan species dinosaurus baru yang berhasil
ditemukan.

Tim Arkeolog AS-Argentina,percaya bahwa fossil monster yang baru mereka temukan
adalah seekor predator ganas,pemakan daging seperti Tyranosaurus,monster raksasa
berjalan melata dengan habitat di darat maupun perairan.
Mungkin hewan ini merupakan kerabat jauh dari Dakosaurus Andiniensis,nenek
moyangnya buaya (atau biasa dipanggil Super Croc).

sumber : google
Tag :// Misteri
Artikel dari dunia Cryptozoologi lagi nih,soalnya ada yang request Bigfoot....
Bigfoot merupakan salah satu makluk misteri yang sampai saat ini banyak membuat
orang penasaran tentang eksistensi mereka sesungguhnya.Sifat misteriusnya
mungkin bisa disamain sama Chupacabra,Nessie,Monster Yeti,Ogopogo,dll, yang juga
temasuk pada jajaran monster-monster dunia Cryptozoology.
Bigfoot sendiri banyak dideskripsikan sebagai makluk hidup misterius (bisa
dikatakan sebagai hewan ngga ya?) yang berfisik mirip dengan Gorila atau
barangkali King Kong,tapi mereka berjalan tegak kaya manusia,Berbulu lebat (biasanya
item warnanya,klo putih bukan Bigfoot lagi namanya,tapi Monster Yeti),tubuhnya
tinggi besar,lebih besar dan tinggi dari manusia normal(menurut para saksi yang
pernah melihat Bigfoot,rata-rata tinggi makluk tsb sekitar 6 kaki).
Menurut para ahli Cryptozoologi,Bigfoot dipercaya merupakan keturunan terakhir
dari manusia purba yang telah punah.
Bigfoot banyak muncul di Amerika,bahkan berita ahir-ahir ini Bigfoot juga muncul
di Johor,Malaysia (mungkin masih merupakan spekulasi),tapi Pemerintahan Malaysia
sendiri malah semakin giat meneliti jejak-jejak telapak yang ditinggalkan makluk
raksasa di sekitar cagar alam Johor.
Laporan-Laporan Mengenai penampakan Bigfoot

*Potret diatas diambil pada 20 Oktober,1967 dengan menggunakan Kamera Film 16 mm
oleh dua orang pemburu,Roger Patterson bersama kawannya Bob Gimlin di Hutan
Bluff Creek diwilayah utara California.
Mereka dengan tidak sengaja berpapasan dengan makluk misterius yang belum pernah
mereka jumpai sebelumnya sewaktu menjelajah hutan dengan menggunakan Kudanya.
Menurut cerita dari mereka,kemunculanya sangat cepat dan tak diduga-duga,sampai
membuat kuda-kuda mereka panik dan berjingkrakan sehingga menghempaskan mereka
berdua ke tanah.
Bob yang panik,sempat menembakkan senapannya satu kali kearah makluk tersebut,namun
meleset.Makluk itu kemudian berlari meninggalkan mereka.Namun,karena dorongan
rasa penasaran yang kuat,merekapun dengan sesegera bangkit dan mengejar makhluk
misterius tsb.
Sempat kehilangan jejak sesaat,namun tiba-tiba makluk itu muncul kembali dari
sebuah semak.Roger pun dengan inisiatifnya sesegera mungkin mengambil gambarnya
sebelum ia menghilang kembali masuk kedalam lebatnya vegatasi hutan.
Mereka menuturkan,walapun makluk itu berbadan besar,namun larinya cepat,lebih
cepat dari kami,sehingga mereka sangat kewalahan untuk mengejarnya.
Banyak orang mengaggap picture yang mereka ambil mungkin hanya rekaan saja,namun
dugaan ini tidak bisa divonis secepat itu,mengingat para peneliti mengatakan
dari hasil sampel film otentiknya,pict tersebut bukanlah merupakan suatu
rekayasa.Namun benar-benar murni hasil jepretan terhadap suatu obyek makluk
hidup,namun makluk itu sejenis apa, itulah yang masih menjadi pertanyaan
sesungguhnya.
*Laporan juga datang dari pihak yang berwenang Spotsylvania County Landfill,
Virginia Amerika, mengatakan bahwa terdapat potongan kaki seukuran dengan
manusia telah ditemukan namun dipastikan bahwa kaki tersebut bukanlah kaki
manusia.
Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, di beberapa negara luar negeri,
kejadian seperti ini merupakan bukti kejahatan yang serius. Bisa jadi ini adalah
bukti pembunuhan atau bahkan penganiayaan terhadap binatang. Sehingga pelaku
bisa mendapat sangsi yang berat.

Pihak rumah sakit Virgina mengatakan bahwa kaki yang ditemukan adalah species
dari sejenis monyet. Pencarian masih terus dilakukan untuk mencari potongan
tubuh yang lain.
Seorang peneliti di Universitas Wisconsin-Madison dan April D.Truitt yang
bekerja pada pusat penyelamatan binatang primata di Kentucky, mengatakan bahwa
kaki yang ditemukan terlalu besar untuk ukuran kaki primata,
William Dranginis adalah seorang kepala organisasi penelitian Bigfoot di
Virginia memiliki opini khusus atas penemuan ini, dia percaya bahwa potongan
kaki yang ditemukan adalah Kaki Bigfoot. Perlu diketahui bahwa William telah
melakukan penelitian eksklusif untuk mempelajari makhluk aneh selama 10 tahun.
*Pada tanggal 26 Agustus 1957,William Roe menceritakan suatu pengalamannya
kepada sebuah harian lokal bertemu Bigfoot.
Roe sendiri merupakan seorang penjaga cagar alam diwilayah Minesotta,USA yang
baru 2 tahun bekerja.
Waktu pertama kali berjumpa dengan Bigfoot didasar sebuah lembah,dia mengira
makluk tersebut hanyalah seekor Beruang Grizzly.Namun,setelah lebih lama
diperhatikan,makluk itu bukanlah merupakan seekor Grizzly.Menurut penuturannya,tidak
mungkin seekor Grizzly bisa berdiri tegak selama itu.Tangan dan kakinya juga
tidak bisa dibilang merupakan ciri-ciri dari seekor Beruang,apalagi dia tidak
mempunyai moncong.Hidungnya datar dengan mata yang kecil dan gelap.Seluruh
tubuhnya juga penuh dengan bulu yang lebat.
Tingginya dia perkirakan sekitar 6-7 kaki dengan perawakan yang sangat besar,bahkan
lebih besar daripada perawakan Grizzly normal.
Roe sendiri dengan bebas bisa melihat makluk aneh dalam waktu yang cukup lama,karena
dia berada diatas lereng dengan ketinggian 20 kaki dari lembah dimana makluk itu
berdiri.sambil sedikit merunduk,dia sangat terpesona melihat-nya.
Sewaktu dia masuk dan menghilang kedalam vegetasi lebat,Roe sempat mendengar
suara ringkikannya.mirip ringkikan seekor Gorila menurutnya.
Tapi yang membuat dia bingung,sebenarnya itu makluk apa,klo sejenis perimata
mungkinkah dia berdiri atau berjalan setegak itu dan memakan daging seperti yang
dia lihat.


Sudah banyak macam-macam nama yang dipakai untuk menyebut seekor Bigfoot,diantaranya:
- "Bad Idians"
- "Mountain Devils"
- "Omaha Bushman"
- "Sasquatch"
- "Yeren"
- "Yeti" (khusus bagi Bigfoot yang hidup-nya di Alaska yang memiliki bulu putih)
Saat ini,para peneliti banyak yang menghubungkan Bigfoot dengan Gigantopithecus
Blacki,yaitu suatu perimata purba dengan fisik yang sangat mirip dengan
karakteristik dari seekor Bigfoot yang hidup diwilayah Asia sekitar 300.000
tahun lalu.Namun uniknya dari spesies purba tersebut,tak sedikit fosil-fosilnya
juga ditemukan di wilayah Eropa,dan Afrika.
Menurut mereka,mungkinkan mereka sempat bermigrasi dengan melakukan perjalan
sejauh itu?atau mungkinkah mereka juga dapat menyebrangi benua hingga terdampar
ke wilayah Amerika?
Tapi yang benar-benar tidak habis dipikir,jikalau Bigfoot itu termasuk dalam
golongan species Gigantopithecus Blacki yang hidup sekitar 300.000 tahun lalu,bagaimana
ya cara mereka dapat bertahan hidup dan berkembang biak sampai ke-abad 21 ini?
Jejak Kaki Bigfoot

Jejak Kaki Bigfood tentunya sangat berbeda dari jejak kaki hewan lainnya,karena
memang karakteristiknya berbeda jauh,namun jejak kaki Bigfoot sangat mirip
dengan jejak kaki manusia,bedanya punyanya Bigfoot lebih gede.
Makanannya Bigfoot
Menurut para pakar-pakar Cryptozoologi,makanannya Bigfoot diantaranya:
-tanaman-tanaman liar disekitar hutan,seperti jamur,buah-buahan,dll
-Kacang-kacangan dan biji-bijian
-Ikan (salmon,dll)
-Insecta
-Daging hewan (rusa,dll)
sumber : google
Bigfoot merupakan salah satu makluk misteri yang sampai saat ini banyak membuat
orang penasaran tentang eksistensi mereka sesungguhnya.Sifat misteriusnya
mungkin bisa disamain sama Chupacabra,Nessie,Monster Yeti,Ogopogo,dll, yang juga
temasuk pada jajaran monster-monster dunia Cryptozoology.
Bigfoot sendiri banyak dideskripsikan sebagai makluk hidup misterius (bisa
dikatakan sebagai hewan ngga ya?) yang berfisik mirip dengan Gorila atau
barangkali King Kong,tapi mereka berjalan tegak kaya manusia,Berbulu lebat (biasanya
item warnanya,klo putih bukan Bigfoot lagi namanya,tapi Monster Yeti),tubuhnya
tinggi besar,lebih besar dan tinggi dari manusia normal(menurut para saksi yang
pernah melihat Bigfoot,rata-rata tinggi makluk tsb sekitar 6 kaki).
Menurut para ahli Cryptozoologi,Bigfoot dipercaya merupakan keturunan terakhir
dari manusia purba yang telah punah.
Bigfoot banyak muncul di Amerika,bahkan berita ahir-ahir ini Bigfoot juga muncul
di Johor,Malaysia (mungkin masih merupakan spekulasi),tapi Pemerintahan Malaysia
sendiri malah semakin giat meneliti jejak-jejak telapak yang ditinggalkan makluk
raksasa di sekitar cagar alam Johor.
Laporan-Laporan Mengenai penampakan Bigfoot

*Potret diatas diambil pada 20 Oktober,1967 dengan menggunakan Kamera Film 16 mm
oleh dua orang pemburu,Roger Patterson bersama kawannya Bob Gimlin di Hutan
Bluff Creek diwilayah utara California.
Mereka dengan tidak sengaja berpapasan dengan makluk misterius yang belum pernah
mereka jumpai sebelumnya sewaktu menjelajah hutan dengan menggunakan Kudanya.
Menurut cerita dari mereka,kemunculanya sangat cepat dan tak diduga-duga,sampai
membuat kuda-kuda mereka panik dan berjingkrakan sehingga menghempaskan mereka
berdua ke tanah.
Bob yang panik,sempat menembakkan senapannya satu kali kearah makluk tersebut,namun
meleset.Makluk itu kemudian berlari meninggalkan mereka.Namun,karena dorongan
rasa penasaran yang kuat,merekapun dengan sesegera bangkit dan mengejar makhluk
misterius tsb.
Sempat kehilangan jejak sesaat,namun tiba-tiba makluk itu muncul kembali dari
sebuah semak.Roger pun dengan inisiatifnya sesegera mungkin mengambil gambarnya
sebelum ia menghilang kembali masuk kedalam lebatnya vegatasi hutan.
Mereka menuturkan,walapun makluk itu berbadan besar,namun larinya cepat,lebih
cepat dari kami,sehingga mereka sangat kewalahan untuk mengejarnya.
Banyak orang mengaggap picture yang mereka ambil mungkin hanya rekaan saja,namun
dugaan ini tidak bisa divonis secepat itu,mengingat para peneliti mengatakan
dari hasil sampel film otentiknya,pict tersebut bukanlah merupakan suatu
rekayasa.Namun benar-benar murni hasil jepretan terhadap suatu obyek makluk
hidup,namun makluk itu sejenis apa, itulah yang masih menjadi pertanyaan
sesungguhnya.
*Laporan juga datang dari pihak yang berwenang Spotsylvania County Landfill,
Virginia Amerika, mengatakan bahwa terdapat potongan kaki seukuran dengan
manusia telah ditemukan namun dipastikan bahwa kaki tersebut bukanlah kaki
manusia.
Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, di beberapa negara luar negeri,
kejadian seperti ini merupakan bukti kejahatan yang serius. Bisa jadi ini adalah
bukti pembunuhan atau bahkan penganiayaan terhadap binatang. Sehingga pelaku
bisa mendapat sangsi yang berat.

Pihak rumah sakit Virgina mengatakan bahwa kaki yang ditemukan adalah species
dari sejenis monyet. Pencarian masih terus dilakukan untuk mencari potongan
tubuh yang lain.
Seorang peneliti di Universitas Wisconsin-Madison dan April D.Truitt yang
bekerja pada pusat penyelamatan binatang primata di Kentucky, mengatakan bahwa
kaki yang ditemukan terlalu besar untuk ukuran kaki primata,
William Dranginis adalah seorang kepala organisasi penelitian Bigfoot di
Virginia memiliki opini khusus atas penemuan ini, dia percaya bahwa potongan
kaki yang ditemukan adalah Kaki Bigfoot. Perlu diketahui bahwa William telah
melakukan penelitian eksklusif untuk mempelajari makhluk aneh selama 10 tahun.
*Pada tanggal 26 Agustus 1957,William Roe menceritakan suatu pengalamannya
kepada sebuah harian lokal bertemu Bigfoot.
Roe sendiri merupakan seorang penjaga cagar alam diwilayah Minesotta,USA yang
baru 2 tahun bekerja.
Waktu pertama kali berjumpa dengan Bigfoot didasar sebuah lembah,dia mengira
makluk tersebut hanyalah seekor Beruang Grizzly.Namun,setelah lebih lama
diperhatikan,makluk itu bukanlah merupakan seekor Grizzly.Menurut penuturannya,tidak
mungkin seekor Grizzly bisa berdiri tegak selama itu.Tangan dan kakinya juga
tidak bisa dibilang merupakan ciri-ciri dari seekor Beruang,apalagi dia tidak
mempunyai moncong.Hidungnya datar dengan mata yang kecil dan gelap.Seluruh
tubuhnya juga penuh dengan bulu yang lebat.
Tingginya dia perkirakan sekitar 6-7 kaki dengan perawakan yang sangat besar,bahkan
lebih besar daripada perawakan Grizzly normal.
Roe sendiri dengan bebas bisa melihat makluk aneh dalam waktu yang cukup lama,karena
dia berada diatas lereng dengan ketinggian 20 kaki dari lembah dimana makluk itu
berdiri.sambil sedikit merunduk,dia sangat terpesona melihat-nya.
Sewaktu dia masuk dan menghilang kedalam vegetasi lebat,Roe sempat mendengar
suara ringkikannya.mirip ringkikan seekor Gorila menurutnya.
Tapi yang membuat dia bingung,sebenarnya itu makluk apa,klo sejenis perimata
mungkinkah dia berdiri atau berjalan setegak itu dan memakan daging seperti yang
dia lihat.

This is a picture of a white Bigfoot like creature sighted often in Fort Worth,
Texas in 1996
Texas in 1996

This photo was taken in 1997 by a fire fighter captain on the edge of the
Florida Everglades.Beberapa sebutan untuk Bigfoot
Florida Everglades.Beberapa sebutan untuk Bigfoot
Sudah banyak macam-macam nama yang dipakai untuk menyebut seekor Bigfoot,diantaranya:
- "Bad Idians"
- "Mountain Devils"
- "Omaha Bushman"
- "Sasquatch"
- "Yeren"
- "Yeti" (khusus bagi Bigfoot yang hidup-nya di Alaska yang memiliki bulu putih)
Saat ini,para peneliti banyak yang menghubungkan Bigfoot dengan Gigantopithecus
Blacki,yaitu suatu perimata purba dengan fisik yang sangat mirip dengan
karakteristik dari seekor Bigfoot yang hidup diwilayah Asia sekitar 300.000
tahun lalu.Namun uniknya dari spesies purba tersebut,tak sedikit fosil-fosilnya
juga ditemukan di wilayah Eropa,dan Afrika.
Menurut mereka,mungkinkan mereka sempat bermigrasi dengan melakukan perjalan
sejauh itu?atau mungkinkah mereka juga dapat menyebrangi benua hingga terdampar
ke wilayah Amerika?
Tapi yang benar-benar tidak habis dipikir,jikalau Bigfoot itu termasuk dalam
golongan species Gigantopithecus Blacki yang hidup sekitar 300.000 tahun lalu,bagaimana
ya cara mereka dapat bertahan hidup dan berkembang biak sampai ke-abad 21 ini?
Jejak Kaki Bigfoot

Jejak Kaki Bigfood tentunya sangat berbeda dari jejak kaki hewan lainnya,karena
memang karakteristiknya berbeda jauh,namun jejak kaki Bigfoot sangat mirip
dengan jejak kaki manusia,bedanya punyanya Bigfoot lebih gede.
Makanannya Bigfoot
Menurut para pakar-pakar Cryptozoologi,makanannya Bigfoot diantaranya:
-tanaman-tanaman liar disekitar hutan,seperti jamur,buah-buahan,dll
-Kacang-kacangan dan biji-bijian
-Ikan (salmon,dll)
-Insecta
-Daging hewan (rusa,dll)
sumber : google
Tag :// Misteri
Dapat dari Arsip BETA UFO Indonesia,silakan dibaca2,lumayan buat nambah wawasan.....:)

Bagi sebagian besar kita, makhluk paling berakal budi di Bumi ini, rasanya
memang tak ada planet lain yang se-eksotis Mars.
Itu sebabnya planet yang kerap dijuluki Planer Merah ini paling kerap mencuatkan
spekulasi. Masalahnya sederhana saja, yakni kita ingin sekali tahu banyak tetapi
pengetahuan ke arah itu belumlah memadai.
Misalnya saja dengan spekulasi bahwa planet tetangga sebelah Bumi ini merupakan
markas para mahkluk cerdas (alien) yang kerap mengunjungi Bumi dengan kendaraan
UFO-nya.
Seluruh spekulasi itu paling tidak berawal dari sifatnya yang memang lain dari
yang dimiliki planet lainnya dalam susunan tatasurya kita.
Itu karena hanya Mars yang memiliki sifat dan lingkungan mendekati Bumi yang
dikenal bersahabat dengan kehidupan. Tekanan atmosfernya kurang dari
seperseratus yang dimiliki Bumi, namun tak ada planet lain yang melampauinya.
Begitu pula dengan komposisi karbondioksida, nitrogen, dan oksigen.
Hanya Mars yang paling bersahabat. Begitu pula dengan ketersediaan airnya. Walau
jika dikondensasikan total hanya terkumpul seperduaratus mililiter, hanya Mars
yang memilikinya. (Rudolf Kippenhahn dalam Bound to the Sun: The Story of
Planets, Moons, and Comets, 1990)
Semua unsur penopang kehidupan itu serta-merta mempertebal spekulasi tentang
adanya makhluk hidup di sana. Atau minimal, pernah ada kehidupan. Namun,
spekulasi ini tak pernah berdiri sendiri. Karena, segalanya selalu dikaitkan
dengan keberadaan makhluk dengan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dari
manusia mengingat tantangan yang harus dihadapinya.
Semua spekulasi itu adalah wajar adanya, terutama karena kalangan kosmolog kerap
mengatakan, bahwa adalah takabur jika manusia meyakini bahwa hanya dirinyalah
makhluk hidup berakal-budi di alam semesta ini.
Alhasil Mars akhirnya memang menjadi penopang satu-satunya dari segala
keingintahuan umat manusia akan dunia luarnya. Itu sebabnya sejumlah upaya
eksplorasi ruang angkasa selalu diarahkan terlebih dulu ke Mars sebelum
menyentuh tempat-tempat lain yang lebih jauh.
Maka tak heran juga jika berbagai wahana canggih kerap dikirim ke sana untuk
sekadar mengenal lebih dekat.
Uniknya, semakin manusia mengenal planet yang warna kemerahannya berasal dari
unsur besi ini, semakin banyak misteri yang mengungkungnya. Diantara temuan
wahana antariksa yang paling bikin penasaran adalah bukit berupa wajah manusia (Face
on Mars) yang terhampar di wilayah Cydonia. Monumen ini terbidik pertama kalinya
oleh Viking 2 ketika sedang menyisir planet ini pada tahun 1972.
Dari sudut pengambilannya, Face on Mars diperkirakan memiliki rentang 500 meter
x 700 meter.
Sejak itu para ilmuwan pun selalu diusik dengan berbagai pertanyaan yang tak
kunjung terjawab.
Diantara pertanyaan yang kerap muncul, adalah: apakah monumen ini suatu
kebetulan belaka atau memang sengaja dibuat oleh sebuah koloni cerdas? Kalau
memang sengaja dibuat, apa maksud dari semua ini?
Keingintahuan Badan Ruang Angkasa AS (NASA) dan komunitas peminat masalah-masalah
keruangangkasaan (termasuk UFO-logi) yang sudah begitu menjamur di sejumlah
negara maju sendiri, seakan tak terbendung. Bagai prinsip keseimbangan antara
ilmu dan kepedulian yang mereka miliki, mereka kerap mengaitkannya dengan
berbagai hal.
Apa yang diulas majalah UFO (edisi Januari 1990) yang berkantor Sunland,
California dan UFO Universe (vol.8/no.6/93) yang berkantor di New York, sudah
cukup memberikan gambaran.

Lalu, menyangkut monumen Face on Mars itu, sudah sampaikah mereka dalam
pencariannya? Sayangnya, mengingat tak pernah ada data yang lebih akurat,
misterinya tak pernah bisa terkuak.
NASA sendiri, sebagai badan ruang angkasa paling kompeten di dunia, hingga
sejauh ini belum pernah mengeluarkan pernyataan resminya yang panjang lebar.
Nampaknya, kegagalan Mars Observer 1992 telah membuatnya kian berhati-hati dalam
'berbicara'. Pasalnya, sejak itu, segera muncul spekulasi bahwa bungkamnya
wahana seharga milyaran dollar itu adalah sebagai sesuatu yang disengaja demi
kepentingan internal. Dalam hal ini NASA dikabarkan sengaja mengubah sinyal Mars
Observer agar tidak digunakan pihak-pihak lain untuk kepentingan sepihak.
Pada April 1998, NASA sendiri telah kembali berhasil mengirim wahana lainnya,
Mars Global Surveyor. Namun, mereka kembali tak pernah memberi informasi yang
lebih jelas. MGS hanya dikatakan berhasil mengirim informasi yang tak jauh lebih
baik dari yang dihasilkan wahan-wahana sebelumnya.
Apapun itu, ini artinya memang hanya sebatas hipotesa yang bisa menjelaskan
misteri Wajah Mars. Diantara hipotesa yang mengemuka, apa yang dikemukakan Alan
F. Alford dalam situs:www2.eridu.co.uk/eridu/Author/Mysteries_of_the_World/Mars/Mars.
html, nampaknya bisa menjadi pegangan yang cukup baik.
Menurut penulis terkenal ini, kecil kemungkinan bahwa artifak di Cydonia itu
adalah hasil kreasi makhluk cerdas yang mukim di sana.
Pasalnya, Mars disimak dari sifatnya tidaklah tergolong planet yang bersahabat
sebagai tempat tinggal makhluk hidup manapun. Planet ini hanya sekadar memiliki
sejumlah faktor pendukung kehidupan yang serba minim. Itu saja.
"Dengan demikian, saya hanya meyakini, Face on Mars adalah sebuah perbukitan
yang kebetulan saja bentuknya menyerupai manusia.
Masa lalunya yang penuh dinamika alam yang radikal, letupan gunung, hantaman
astroid, paling-tidak telah mengantarnya menuju pembentukan bukit dengan rupa
yang aneh-aneh," ujar Alford.
Kalau pun ingin dikait-kaitkan denga urun kreasi mahkluk cerdas; Face on Mars
paling tidak hanyalah dibentuk sebagai monumen untuk menarik perhatian makhluk
lain di alam semesta ini. Mereka sendiri tak pernah menjadikan Mars sebagai
tempat tinggal. Planet ini paling hanya sekadar tempat singgah, seperti Bulan
yang pernah disinggahi manusia. Toh, ketika itu sejumlah astronot juga pernah
meninggalkan beberapa barang yang diharapkan bisa melegitimasi kehadirannya.
Dijelaskan lagi, jika memang kenyataannya seperti itu, ada sebuah hipotesa
mengapa para makhluk cerdas itu sampai meninggalkan 'wajah manusia' di sana. Hal
ini nampaknya berkaitan dengan posisi dataran tinggi Cydonia yang sepertinya
paling strategis sebagai tempat pendaratan wahana para makhluk asing itu. Jika
dugaan bahwa Cydonia masa lalu adalah pesisir sebuah lautan benar adanya,
perkiraan tadi bukanlah sesuatu yang berlebihan.
Akan tetapi mengapa bentuknya seperti wajah manusia? Secara implisit Alford
mengatakan, bahwa nampaknya manusia perlu memahami bahwa wajah dengan komposisi
dahi, mata, hidung, dan mulut belum tentu hanyalah milik manusia saja. Siapa
tahu, bentuk semacam ini pun dimiliki makhluk lain di alam semesta ini.
"Namun sekali lagi saya tegaskan, semua itu tetaplah hanya sebuah hipotesa.
Hipotesa yang dibuat dari berbagai kemungkinan yang paling mendekati kebenaran
dan bukti yang bisa diraih manusia. Bahwa, di luar itu masih ada 'kebenaran'
yang lain, kemungkinannya selalu terbuka," tegasnya.
Oleh sebab itu, ada benarnya memang kata-kata kreator serial X-Files. "The truth
is out there". Mudah-mudahan, selain bisa menguak asal-usul Face on Mars, para
ilmuwan juga bisa menguak misteri-misteri di permukaan Mars yang lainnya.
Seperti, retakan landskap yang jika dilihat dari jarak sekitar satu mil mirip
gambar dinosaurus, tekstur perbukitan yang menyerupai ikan, dan tentang adanya
danau dan air terjun yang diberi nama Thelma Gruss Falls dan Paige Stevens Lake.
sumber : google

Bagi sebagian besar kita, makhluk paling berakal budi di Bumi ini, rasanya
memang tak ada planet lain yang se-eksotis Mars.
Itu sebabnya planet yang kerap dijuluki Planer Merah ini paling kerap mencuatkan
spekulasi. Masalahnya sederhana saja, yakni kita ingin sekali tahu banyak tetapi
pengetahuan ke arah itu belumlah memadai.
Misalnya saja dengan spekulasi bahwa planet tetangga sebelah Bumi ini merupakan
markas para mahkluk cerdas (alien) yang kerap mengunjungi Bumi dengan kendaraan
UFO-nya.
Seluruh spekulasi itu paling tidak berawal dari sifatnya yang memang lain dari
yang dimiliki planet lainnya dalam susunan tatasurya kita.
Itu karena hanya Mars yang memiliki sifat dan lingkungan mendekati Bumi yang
dikenal bersahabat dengan kehidupan. Tekanan atmosfernya kurang dari
seperseratus yang dimiliki Bumi, namun tak ada planet lain yang melampauinya.
Begitu pula dengan komposisi karbondioksida, nitrogen, dan oksigen.
Hanya Mars yang paling bersahabat. Begitu pula dengan ketersediaan airnya. Walau
jika dikondensasikan total hanya terkumpul seperduaratus mililiter, hanya Mars
yang memilikinya. (Rudolf Kippenhahn dalam Bound to the Sun: The Story of
Planets, Moons, and Comets, 1990)
Semua unsur penopang kehidupan itu serta-merta mempertebal spekulasi tentang
adanya makhluk hidup di sana. Atau minimal, pernah ada kehidupan. Namun,
spekulasi ini tak pernah berdiri sendiri. Karena, segalanya selalu dikaitkan
dengan keberadaan makhluk dengan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dari
manusia mengingat tantangan yang harus dihadapinya.
Semua spekulasi itu adalah wajar adanya, terutama karena kalangan kosmolog kerap
mengatakan, bahwa adalah takabur jika manusia meyakini bahwa hanya dirinyalah
makhluk hidup berakal-budi di alam semesta ini.
Alhasil Mars akhirnya memang menjadi penopang satu-satunya dari segala
keingintahuan umat manusia akan dunia luarnya. Itu sebabnya sejumlah upaya
eksplorasi ruang angkasa selalu diarahkan terlebih dulu ke Mars sebelum
menyentuh tempat-tempat lain yang lebih jauh.
Maka tak heran juga jika berbagai wahana canggih kerap dikirim ke sana untuk
sekadar mengenal lebih dekat.
Uniknya, semakin manusia mengenal planet yang warna kemerahannya berasal dari
unsur besi ini, semakin banyak misteri yang mengungkungnya. Diantara temuan
wahana antariksa yang paling bikin penasaran adalah bukit berupa wajah manusia (Face
on Mars) yang terhampar di wilayah Cydonia. Monumen ini terbidik pertama kalinya
oleh Viking 2 ketika sedang menyisir planet ini pada tahun 1972.
Dari sudut pengambilannya, Face on Mars diperkirakan memiliki rentang 500 meter
x 700 meter.
Sejak itu para ilmuwan pun selalu diusik dengan berbagai pertanyaan yang tak
kunjung terjawab.
Diantara pertanyaan yang kerap muncul, adalah: apakah monumen ini suatu
kebetulan belaka atau memang sengaja dibuat oleh sebuah koloni cerdas? Kalau
memang sengaja dibuat, apa maksud dari semua ini?
Keingintahuan Badan Ruang Angkasa AS (NASA) dan komunitas peminat masalah-masalah
keruangangkasaan (termasuk UFO-logi) yang sudah begitu menjamur di sejumlah
negara maju sendiri, seakan tak terbendung. Bagai prinsip keseimbangan antara
ilmu dan kepedulian yang mereka miliki, mereka kerap mengaitkannya dengan
berbagai hal.
Apa yang diulas majalah UFO (edisi Januari 1990) yang berkantor Sunland,
California dan UFO Universe (vol.8/no.6/93) yang berkantor di New York, sudah
cukup memberikan gambaran.

Lalu, menyangkut monumen Face on Mars itu, sudah sampaikah mereka dalam
pencariannya? Sayangnya, mengingat tak pernah ada data yang lebih akurat,
misterinya tak pernah bisa terkuak.
NASA sendiri, sebagai badan ruang angkasa paling kompeten di dunia, hingga
sejauh ini belum pernah mengeluarkan pernyataan resminya yang panjang lebar.
Nampaknya, kegagalan Mars Observer 1992 telah membuatnya kian berhati-hati dalam
'berbicara'. Pasalnya, sejak itu, segera muncul spekulasi bahwa bungkamnya
wahana seharga milyaran dollar itu adalah sebagai sesuatu yang disengaja demi
kepentingan internal. Dalam hal ini NASA dikabarkan sengaja mengubah sinyal Mars
Observer agar tidak digunakan pihak-pihak lain untuk kepentingan sepihak.
Pada April 1998, NASA sendiri telah kembali berhasil mengirim wahana lainnya,
Mars Global Surveyor. Namun, mereka kembali tak pernah memberi informasi yang
lebih jelas. MGS hanya dikatakan berhasil mengirim informasi yang tak jauh lebih
baik dari yang dihasilkan wahan-wahana sebelumnya.
Apapun itu, ini artinya memang hanya sebatas hipotesa yang bisa menjelaskan
misteri Wajah Mars. Diantara hipotesa yang mengemuka, apa yang dikemukakan Alan
F. Alford dalam situs:www2.eridu.co.uk/eridu/Author/Mysteries_of_the_World/Mars/Mars.
html, nampaknya bisa menjadi pegangan yang cukup baik.
Menurut penulis terkenal ini, kecil kemungkinan bahwa artifak di Cydonia itu
adalah hasil kreasi makhluk cerdas yang mukim di sana.
Pasalnya, Mars disimak dari sifatnya tidaklah tergolong planet yang bersahabat
sebagai tempat tinggal makhluk hidup manapun. Planet ini hanya sekadar memiliki
sejumlah faktor pendukung kehidupan yang serba minim. Itu saja.
"Dengan demikian, saya hanya meyakini, Face on Mars adalah sebuah perbukitan
yang kebetulan saja bentuknya menyerupai manusia.
Masa lalunya yang penuh dinamika alam yang radikal, letupan gunung, hantaman
astroid, paling-tidak telah mengantarnya menuju pembentukan bukit dengan rupa
yang aneh-aneh," ujar Alford.
Kalau pun ingin dikait-kaitkan denga urun kreasi mahkluk cerdas; Face on Mars
paling tidak hanyalah dibentuk sebagai monumen untuk menarik perhatian makhluk
lain di alam semesta ini. Mereka sendiri tak pernah menjadikan Mars sebagai
tempat tinggal. Planet ini paling hanya sekadar tempat singgah, seperti Bulan
yang pernah disinggahi manusia. Toh, ketika itu sejumlah astronot juga pernah
meninggalkan beberapa barang yang diharapkan bisa melegitimasi kehadirannya.
Dijelaskan lagi, jika memang kenyataannya seperti itu, ada sebuah hipotesa
mengapa para makhluk cerdas itu sampai meninggalkan 'wajah manusia' di sana. Hal
ini nampaknya berkaitan dengan posisi dataran tinggi Cydonia yang sepertinya
paling strategis sebagai tempat pendaratan wahana para makhluk asing itu. Jika
dugaan bahwa Cydonia masa lalu adalah pesisir sebuah lautan benar adanya,
perkiraan tadi bukanlah sesuatu yang berlebihan.
Akan tetapi mengapa bentuknya seperti wajah manusia? Secara implisit Alford
mengatakan, bahwa nampaknya manusia perlu memahami bahwa wajah dengan komposisi
dahi, mata, hidung, dan mulut belum tentu hanyalah milik manusia saja. Siapa
tahu, bentuk semacam ini pun dimiliki makhluk lain di alam semesta ini.
"Namun sekali lagi saya tegaskan, semua itu tetaplah hanya sebuah hipotesa.
Hipotesa yang dibuat dari berbagai kemungkinan yang paling mendekati kebenaran
dan bukti yang bisa diraih manusia. Bahwa, di luar itu masih ada 'kebenaran'
yang lain, kemungkinannya selalu terbuka," tegasnya.
Oleh sebab itu, ada benarnya memang kata-kata kreator serial X-Files. "The truth
is out there". Mudah-mudahan, selain bisa menguak asal-usul Face on Mars, para
ilmuwan juga bisa menguak misteri-misteri di permukaan Mars yang lainnya.
Seperti, retakan landskap yang jika dilihat dari jarak sekitar satu mil mirip
gambar dinosaurus, tekstur perbukitan yang menyerupai ikan, dan tentang adanya
danau dan air terjun yang diberi nama Thelma Gruss Falls dan Paige Stevens Lake.
sumber : google
Tag :// Misteri
Chichen Itza merupakan salah satu bagian dari 7 keajaiban dunia baru. Suatu tempat yang terletak di Yucatan, Meksiko ini merupakan sebuah situs purbakala peninggalan bangsa Maya paling populer dikunjungi oleh para wisatawan manca negara. Bangunan-bangunan yang terkenal dengan keindahan bentuk arsitekturnya tsb dibangun diantara 550-900 M oleh para Itza, salah satu kelompok suku bangsa Maya.
Namun entah mengapa pada abad ke-10 tempat ini ditinggalkan oleh mereka dan sejak saat itu bangsa Maya menghilang secara misterius.




sumber : google
Namun entah mengapa pada abad ke-10 tempat ini ditinggalkan oleh mereka dan sejak saat itu bangsa Maya menghilang secara misterius.

Jika dilihat dari bentuk arsitekturnya, Bangunan-bangunan di kawasan Chichen Itza merupakan hasil alkulturasi seni arsitektur dari kebudayaan Maya dan Toltec. Toltec sendiri merupakan sebutan bagi bangsa yang mendiami suatu kawasan di Tollan, 45 KM utara Kota meksiko. Peradaban yang memuja Dewa Quetzalcoatl ini dipimpin oleh seorang penguasa bernama Mixcoatl yang mempunyai arti "Naga Awan". Menurut sejarah, Bangsa Toltec yang terkenal lebih kejam dari Bangsa Aztec, pernah menyerbu kawasan Chichen Itza disekitar tahun 800 M. Chihen Itza sendiri merupakan puing sisa peradaban Maya paling mengesankan yang masih bisa dinikmati keindahannya hingga saat ini. Terdapat beberapa bangunan menakjubkan peninggalan peradaban bangsa Maya disini, diantaranya Piramida Kukulkan (El Castillo) sebagai pusatnya, lalu terdapat pula bangunan yang digunakan sebagai Observatorium astronomi mereka yang dinamakan El Caracol, serta beberapa bangunan lainnya seperti Temple of Jaguar dan Temple of the Wariors.

Nama Chichen Itza berasal dari bahasa Maya yang berarti "Chi" mulut, "Chen" sumur ,dan "Itza" nama suku penghuni tempat itu sendiri. Puing sisa-sisa peradaban Maya di Amerika Tengah, seperti Chichen Itza, dulunya merupakan daerah perkotaan yang telah ditinggalkan oleh para Mayan jauh sebelum Cristoper Colombus untuk pertamakali Menginjakkkan kakinya di Benua Amerika. Piramida El Castillo bangsa Maya yang juga terletak di Chichen Itza sering disebut-sebut sebagai bangunan piramida kedua yang terkenal setelah Piramida Mesir. Namun berbeda dengan bentuk arsitektur Piramida Mesir, Piramida bangsa Maya bukanlah merupakan piramida berbentuk kerucut , karena pada puncaknya terdapat sebuah bidang datar yang digunakan sebagai tempat ritual mereka. Disekelilingnya, kita dapat menemui empat tangga yang berjumlah sekitar 91 undakan, dan terdapat satu undakan lagi pada bagian paling atas, sehingga total undakan keseluruhan berjumlah 365 undakan. Tinggi bangunan ini mencapai 24 meter, sedangkan area pada puncaknya yang digunakan untuk menaruh persembahan setinggi 6 meter

Dan bukan menjadi suatu rahasia lagi bahwa Bangsa Maya merupakan sebuah peradaban yang memiliki tingkat pengetahuan Astronomi yang sangat luar biasa. Hal tsb memang tak pernah diragukan lagi oleh para astronom pada saat ini. Jauh sebelum Nicholas Copernicus menyatakan bahwa bentuk bumi bulat serta teori heliosentris yang menyatakan matahari sebagai pusat tata surya, orang Maya sudah mengetahui akan hal itu jauh-jauh hari sebelumnya. observatorium astronomi bangsa Maya juga memiliki bentuk bangunan yang sangat spesifik. Dilihat dari sudut pandang masa kini, secara fungsional maupun bentuk luar observatorium bangsa Maya sangat mirip dengan observatorium masa kini, sebagai contoh misalnya menara pengamat observatorium Kainuoka / El Caracol yang juga terletak di kawasan Chichen Itza, di atas teras yang indah dan sangat besar pada menara tersebut, terdapat undakan kecil bertingkat-tingkat yang menuju ke teras.
El Caracol Observatory Ada beberapa kemiripan dengan observatorium sekarang, juga merupakan sebuah bangunan tingkat rendah yang berbentuk tabung bundar, pada bagian atas terdapat sebuah kubah yang berbentuk setengah bola, kubah ini dalam rancangan observatorium sekarang adalah tempat untuk menjulurkan teropong astronomi. Empat buah pintu di lantai yang rendah tepat mengarah pada 4 posisi. Jendela di tempat itu membentuk 6 jalur hubungan dengan serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya berhubungan dengan astronomi. Salah satunya berhubungan dengan musim semi (musim gugur), sedangkan dua lainnya berhubungan dengan aktivitas bulan. Menara pengamat observatorium El Caracol ini adalah peninggalan terbesar dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga memiliki bangunan yang serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari dan bulan. Belakangan ini arkeolog beranggapan bahwa astronom bangsa Maya pada zaman purbakala telah membangun jaringan pengamat astronomi pada setiap wilayahnya.
El Caracol Observatory Ada beberapa kemiripan dengan observatorium sekarang, juga merupakan sebuah bangunan tingkat rendah yang berbentuk tabung bundar, pada bagian atas terdapat sebuah kubah yang berbentuk setengah bola, kubah ini dalam rancangan observatorium sekarang adalah tempat untuk menjulurkan teropong astronomi. Empat buah pintu di lantai yang rendah tepat mengarah pada 4 posisi. Jendela di tempat itu membentuk 6 jalur hubungan dengan serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya berhubungan dengan astronomi. Salah satunya berhubungan dengan musim semi (musim gugur), sedangkan dua lainnya berhubungan dengan aktivitas bulan. Menara pengamat observatorium El Caracol ini adalah peninggalan terbesar dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga memiliki bangunan yang serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari dan bulan. Belakangan ini arkeolog beranggapan bahwa astronom bangsa Maya pada zaman purbakala telah membangun jaringan pengamat astronomi pada setiap wilayahnya.

Hingga saat ini,kita masih bisa menemukan sisa-sisa pengaruh kebudayaan Maya yang masih melekat pada beberapa penduduk di Kawasan Yucatan Peninsula dan sedikit di wilayah bagian Chiapas, bahasa asli suku Maya kuno masih banyak digunakan sebagai dialek sehari-hari mereka dan ditafsirkan empat sampai enam juta orang penduduk disekitar Yucatan masih menggunakan bahasa tsb. Hal tsb juga berlaku pada tradisi Bangsa Maya Kuno, masyarakat di Yucatan masih meneruskan banyak tradisi masyarakat Maya kuno seperti menanam tanaman pangan tradisonal mereka (jagung, buncis, cabai, tomat dan labu) dengan teknik yang sama, dan memilih menggunakan tanaman herbal sebagai obat-obatan mereka. Sekitar 550 M, Orang Maya berhasil menyelesaikan pembangunan dua buah Chichen (mulut sumur). Sumur pertama merupakan bagian yang dikeramatkan oleh mereka sedangkan bagian kedua dipergunakan untuk penggunaan sehari-hari. Chichen Itza, seperti kebanyakan pusat Maya lainnya, merupakan pusat aktivitas rohani mereka.Ritual-ritual persembahan yang ditujukan kepada para Dewa banyak dilakukan disini. Sejarah mengatakan bahwa kawasan Chichen Itza ditinggalkan oleh orang Maya disekitar 900 M, ini berbarengan dengan periode dimana 80 % Bangsa Maya dikatakan mengilang secara misterius. Hingga saat ini belum ada sebuah penjelasan yang bisa menjawab misteri menghilangnya populasi peradaban ini. (dipta)
sumber : google
Tag :// Misteri

Sebelumnya , saya minta maaf karena beberapa hari ini artikel-artikel yang
diulas di blog ini terlalu singkat , dan kesan-nya tidak tuntas dibahas. Hal itu
dikarenakan beberapa hari ini saya sibuk banget ikutan kegiatan Mahasiswa Baru
di Kampus , MAKRAB , OPSEK , ngurus KRS ,dll. Jadi belum punya banyak waktu buat
ngetik artikel , cari referensi ,dll.
Ok , back to topic....
Untuk kesempatan kali ini dan mungkin juga pada kesempatan yang akan datang ,
saya ingin membahas mengenai 'Para Pembunuh Berantai Dalam Sejarah' , baik yang
pelakunya sudah tertangkap maupun belum.
Jadi , teman-teman jangan bosan-bosan untuk nongkrong di blog ini ya.
Sebelumnya , saya pernah membahas topik kasus pembunuhan berantai lainnya pada
Artikel Elizabeth Bathory. Karena banyak yang me-request , maka saya dahulukan
membahas Jack the Ripper , untuk para pembunuh berantai lainnya menyusul yap .
Sebenarnya kasus-kasus pembunuhan (serial murder) yang dilakukan oleh Jack the
Ripper , hampir tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan sejarah serial
murder yang pernah ada seperti Elizabeth Bathory (tentunya teman-teman tahu dong
siapa Nona Manis yang satu ini , hehehe) , The Son of the Sam, Ted Bundy dan
lainnya.
Namun, yang membuat kasusnya menjadi sangat populer adalah karena adanya suasana
mistis yang meliputi kasus ini. Gambaran bahwa seorang berjubah hitam yang
muncul dari kabut, mencabut nyawa korbannya dengan cepat lalu menghilang di
kegelapan. Dan dia tak pernah tertangkap atau terungkap.
Pada saat kasus itu muncul,sebenarnya nama Jack The Ripper bahkan belum ada.
Namun media dan kepolisian banyak menerima surat. Ada yang mencoba memberi saran,
ada yang mencoba memberi tahu identitas pelaku dan sebagainya. Sampai suatu hari
ada surat yang berasal dari seseorang yang mengaku sebagai pelaku dari semua
rentetan kasus pembunuhan sadis itu. Dan di bawahnya tertulis nama Jack The
Ripper.(lihat gambar 1)

Gambar 1
Awalnya surat tersebut tidak diperhatikan , karena memang banyak surat seperti
itu sebelumnya.
Namun tak lama kemudian muncul lagi satu surat yang dianggap dari orang yang
sama (karena gaya tulisan, bentuk tulisan dan sebagainya) dan dibawahnya juga
tertulis nama Jack The Ripper. Sejak saat itu, polisi dan masyarakat menyebut
pelaku kasus itu dengan nama Jack The Ripper. Salah satu kalimat dalam surat itu
adalah "They say I'm a doctor...hahahaha....".
Alasan kenapa kepolisan mulai mempercayai surat itu adalah karena Jack
menyatakan akan mengirimkan potongan telinga salah satu korbannya. Salah seorang
korban yang ditemukan polisi memang kehilangan telinganya. Namun kiriman ini
tidak pernah ada.

Gambar 2
Yang ada berikutnya adalah kiriman selembar surat serta potongan ginjal manusia
yang telah diformalin. Surat itu tidak lagi ditulis dengan nama pengirim Jack,
tapi 'From Hell' (lihat gambar 2). Dari kata inilah judul film From Hell diambil.
Apakah surat ketiga ini memang dari orang yang sama atau orang lain,
kenyataannya juga tak pernah terungkap.
Fakta-fakta seperti inilah yang akhirnya membuat Jack The Ripper menjadi legenda.
Sepanjang tahun ini, genaplah tempo 119 tahun tragedi terjadinya salah satu
kasus pembunuhan berantai paling mengerikan dalam sejarah yang dilakukan oleh
seorang "devil" yang dijuluki ‘Jack The Ripper’ di bagian Timur London, England.
Sepanjang tempo satu abad , misteri yang menyelubungi kasus pembunuhan brutal
itu masih menjadi sebuah tanda tanya yang belum berhasil terjawab.
Ada beberapa sebab yang menjadikan "Jack The Ripper" dijuluki sebagai lagenda
kejahatan dalam sejarah , yaitu selain sang pelaku-nya yang masih misterius
hingga saat ini , corak kejahatan yang dilakukannya juga sangat mengerikan dan
brutal!!korban-korbannya disembelih, ditikam, tubuh dibelah dan organ-organ
dalam-nya dikeluarkan.Arrrrggggghhhhhhhh......
Sebenarnya ,mangsa Jack The Ripper yang kerap juga dijuluki ‘Pembunuh
Whitechapel’ hanyalah lima orang pelacur , walaupun ada pendapat yang mengatakan
jumlahnya bisa lebih daripada itu.Dan semua kegiatannya itu ia lakukan hanya
dalam jangka waktu 3 bulan saja.
Tapi , bagaimanapun juga kekejaman dan misteri pembunuhnya menjadikan kasus
pembunuhan berantai ini sangat popular hingga saat kini.
Banyak pertanyaan bermunculan dari kasus ini . Siapakah sebenarnya sang pembunuh
berantai dibalik julukan "Jack The Ripper" itu? dan mengapa ia hanya membunuh
selama tiga bulan serta lima mangsa saja? Mengapa semua korbannya adalah pelacur?
Apa tujuannya membunuh dengan kejam serta mengapa dia akhirnya menghentikan
kegiatan itu?
Tidak banyak petunjuk konkrit yang didapatkan untuk menelusuri jejak sang
pembunuh . Jack the Ripper digambarkan sangat mahir "memainkan" pisau-pisau
mematikannya, mempunyai pengetahuan anatomi tubuh manusia yang cukup baik ,
serta penguasaan teknik membedah dan memotong bagian-bagian tubuh manusia dengan
sangat sempurna.
Yang bisa dikatakan lebih hebat lagi , semua pembataian itu ia lakukan ditengah
gelap-nya malam , boleh dibilang tanpa penerangan yang cukup .
Segala misteri itu bermula pada tanggal 31 Agustus 1888 . Sekitar pukul 4.00
dini hari waktu setempat , seorang penduduk menemui mangsa pertama sang "devil"
yaitu Mary Ann Nichols, 42, di Whitechapel, East End.
Mayat wanita malang itu ditemukan oleh seorang penduduk setempat dalam keadaan
tewas mengenaskan .Bahkan beberapa polisi yang datang ke TKP juga cukup tekejut
ketika melihat kondisi mayat.
Dokter yang memeriksa mayat tersebut mendapati sebagian tubuhnya masih panas ,
ini menunjukkan mungkin wanita ini dibunuh kurang lebih sekitar setengah jam
sebelum jasad-nya ditemukan.
Terdapat kesan sayatan benda runcing pada rahang kiri korban , selain itu
diperkirakan perutnya juga dibelah menggunakan pisau panjang bergerigi , serta
terdapat banyak luka tikaman pada beberapa bagian tubuh yang lain.
Polisi tidak banyak memiliki petunjuk mengenai kasus pembunuhan ini , kerana
tidak ada saksi yang melihat atau mendengar suara teriakan korban pada malam
kejadian. Selain itu tidak ditemui juga ada-nya senjata tajam yang ditinggalkan
sang pelaku di TKP.
Pada 6 Agustus 1888 sebelum kasus pembunuhan Mary, seorang pelacur lainnya,
Martha Tabram, 39, ditemui tewas di George Yard dengan luka tikaman benda tajam
sebanyak 39 kali pada leher dan bagian kemaluan .
Dari hasil autopsi terhadap jasad wanita itu , didapati leher sang korban turut
digorok dan perutnya dibelah. Beberapa pihak berpendapat , pembunuhan Martha
merupakan salah satu "hasil karya" Jack The Ripper. Sehingga banyak spekulasi
mengatakan bahwa Martha merupakan korban pertama dari rentetan kasus pembunuhan
berantai ini.
Delapan hari selepas kematian Mary , penduduk Whitechapel kembali di-gemparkan
oleh penemuan sesosok mayat wanita. kali ini menimpa seorang pelacur, Annie
Chapman , ia juga ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan .
Ahli bedah forensik mengatakan bahwa Annie tewas dua jam sebelum jasadnya
ditemukan . Mereka juga mendapati sebagian kulit perut Annie dibedah , tulang
rusuknya dipotong-potong , isi perut dan organ-organ seperti jantung dikeluarkan
dan diletakkan di bahu sang korban. Edannya lagi , sebagian kemaluannya juga
dipotong!!
Beberapa saksi mengatakan melihat Annie sedang bercengkrama dengan seorang
lelaki yang memiliki ciri-ciri berkulit gelap, memakai topi pemburu rusa dan
berjubah hitam pada jam 5.30 pagi.
Keterangan para saksi yang turut merujuk kepada "orang asing", membuat polisi
menyimpulkan pembunuh adalah pendatang Yahudi dan menimbulkan sentimen di
kalangan penduduk pribumi.
Seorang Yahudi, John Pizer yang turut dikenali ‘Apron Kulit’ ditahan , namun
ahirnya ia dibebaskan karena ia tak terbukti bersalah dan tidak terkait dengan
kasus pembunuhan tersebut.
Mangsa ketiga dan keempat Jack the Ripper ditemukan pada hari yang sama yaitu 30
September 1988. Kali ini korbannya adalah Elizabeth Stride, 45. Ia ditemui tewas
berlumuran darah di Dutfield Yard kira-kira pukul 1.00 pagi dengan bekas cekikan
dileher dan disinyalir ia mati kurang lebih 30 menit sebelum jasadnya ditemukan.
Pada malam itu pula, polisi sekali lagi dikejutkan dengan penemuan mayat yang
juga ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan , kira-kira 1.6 kilometer dari
lokasi penemuan mayat Elizabeth.
Korban kedua di hari itu adalah Catherine Eddowes, 46. Ia juga ditemukan dalam
keadaan tewas berlumuran darah , ada bekas cekikan di lehernya, tubuhnya dibelah
dari dada sampai selangkangan dan isi perutnya terburai keluar.
Tidak ketinggalan rahimnya juga ikut dipotong dan dikeluarkan, mukanya hancur
karena dikuliti, kelopak mata kanannya dicungkil , hidung dan telinganya hampir
putus. Korban tewas kurang 30 minit sebelum ditemukan.
Di TKP , Polisi menemukan sehelai syal/selendang milik sang korban yang
berlumuran darah dan didekat-nya terdapat tulisan kapur pada dinding yang
berbunyi:
"The Juwes are The men That Will not be Blamed For nothing" (Yahudi adalah pihak
yang tidak akan bisa disalahkan tanpa sebab).
Dari sinilah Polisi bisa mengambil kesimpulan , bahwa seorang Yahudi-lah yang
ada dibalik kasus pembunuhan berantai legendaris ini.
Sedangkan korban kelima diketahui bernama Mary Jane Kelly . "Ginger" , nama
panggilan M.J.Kelly , juga ditemukan dengan kondisi yang sama mengerikannya
dengan korban-korban lainnya. Jasadnya ditemukan pada 9 September 1988 , dikamar
sewaannya yang berlokasi di Miller's Court, off Dorset Street, Spitalfields.

Lima Orang korban Keganasan Jack the Ripper
Beberapa dugaan-dugaan tentang sosok Jack the Ripper :
Jack The Ripper diduga memiliki kebencian sekaligus rasa takut terhadap wanita
yang mendalam, dan itu juga menjelaskan kenapa dia "berkata" telah membawa
pulang "rahim" wanita untuk disimpan (setengahnya "katanya" dia makan dan
setengahnya dia kirim ke polisi lewat suratnya "The Hell"). Sesuatu yang wanita
punya dan laki2 tidak. Selain itu dia juga membuat korbannya netral (tidak
berkelamin) dengan memotong bagian2 tertentu yang membuat korbannya tidak
dikenali lagi sebagai wanita. Juga, dia "berkata" telah membawa pulang ginjal
dan telinga korbannya. Kalo jantung aku ngga tau.
Mengetahui jika korbannya selalu prostitute, mungkin dia semacam mempunyai
dendam pribadi terhadap prostitute. Mungkin dia pernah disakiti/ditinggalkan
orang yang begitu disayanginya untuk bekerja sebagai WTS (note: 95% wanita di
East End meninggalkan keluarga dan anak-anaknya untuk bekerja sebagai WTS karena
ekonomi yang benar-benar parah di tengah-tengah ibukota Inggris. Mungkin ibunya
yang ingin dia bunuh?)
Ada juga dugaan kalau pelaku adalah seorang dokter atau setidaknya orang yang
mempunyai latar belakang pendidikan kedokteran spesialisasi di bidang operasi
bedah karena sayatan2 di tubuh korbannya sangat rapih yang hanya bisa dilakukan
menggunakan alat-alat operasi/bedah kedokteran yang membutuhkan keahlian khusus.
kemungkinan besar masa lalunya suram. mungkin suram sekali. Dugaan polisi,
pelakunya adalah tukang jagal, dokter, atau tukang cukur. Tidak harus dokter
asalkan dia punya pengetahuan anatomi tubuh manusia.
sumber : google
Tag :// Misteri